Pemain AC Milan, termasuk Ismaël Bennacer (kiri), Samuel Chukwueze (tengah) memegang dan meniup balon merah, merayakan gol di lapangan dengan rekan tim lain di belakang.

Pertarungan Gengsi Serie A: Milan Andalkan Nkunku-Leao

Sportsbooks.live – San Siro bersiap menjadi saksi dari salah satu pertarungan paling menarik di pekan ke-10 Serie A musim 2025/2026. Oleh karena itu, duel antara AC Milan dan AS Roma pada Senin dini hari nanti bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan ujian penting bagi ambisi kedua tim di papan atas. Roma saat ini unggul tiga poin dari Rossoneri, menjadikan laga ini vital bagi Milan untuk kembali bersaing di posisi teratas setelah hasil imbang beruntun yang mengganggu momentum mereka.

Pelatih berpengalaman Milan, Massimiliano Allegri, sepenuhnya menyadari besarnya tekanan yang kini menyelimuti timnya. Memang benar, Roma telah menunjukkan penampilan solid, khususnya dalam laga tandang. Allegri menyoroti statistik mentereng Giallorossi di tahun 2025, yang mencatat kemenangan tandang terbanyak. Sebaliknya, Milan justru bermasalah dengan pertahanan, selalu kebobolan dalam tiga laga terakhir. Allegri menegaskan bahwa tren negatif ini harus segera dihentikan demi menjaga peluang meraih zona Liga Champions.


Kekuatan Baru di Lini Serang Milan: Duet Tak Terduga

Kabar positif datang dari sektor ofensif Milan menjelang pertandingan krusial ini. Terutama, winger andalan Rafael Leao telah pulih sepenuhnya dari cedera dan siap mengambil tempatnya di starting line-up. Winger lincah Portugal itu kemungkinan akan berpasangan dengan rekrutan anyar, Christopher Nkunku, di lini serang. Allegri bahkan mengindikasikan bahwa kombinasi keduanya bisa menjadi kunci pembuka solusi serangan tim yang baru.

Tampaknya, Allegri menaruh harapan besar pada Nkunku. “Nkunku berada dalam kondisi prima. Ia memiliki teknik sepak bola yang istimewa,” ujar sang pelatih. Lebih lanjut, ia menyatakan penasaran untuk melihat bagaimana Nkunku berkolaborasi dengan Leao. Fleksibilitas ini membuka peluang taktik baru. “Kadang, ide yang tidak terduga justru dapat menciptakan hasil yang fantastis,” tambahnya, merujuk pada potensi duet unik tersebut.

Selain duo ofensif ini, lini tengah Milan juga mendapat suntikan energi. Misalnya, Ruben Loftus-Cheek memiliki peluang besar untuk kembali memimpin lini tengah setelah penampilan solidnya saat melawan Atalanta. Akan tetapi, Milan harus merelakan Tomori dan Rabiot yang dipastikan absen, sementara ketersediaan Pulisic dan Gimenez masih menunggu keputusan akhir dari tim medis. Ketidaklengkapan skuad ini menuntut kecerdikan Allegri dalam menyusun strategi.


Fleksibilitas Taktik Allegri: Mengabaikan Penyerang Murni

Allegri terkenal dengan pendekatan taktisnya yang pragmatis dan fleksibel. Dalam konferensi pers, ia secara eksplisit menyatakan bahwa Milan dapat bermain tanpa mengandalkan penyerang tengah konvensional. Menurutnya, Nkunku dan Leao sama-sama memiliki kemampuan untuk beroperasi di posisi paling depan.

Pendekatan taktik ini menunjukkan tingginya kepercayaan Allegri terhadap kemampuan teknis individu pemainnya. Dengan demikian, Milan diprediksi akan mengandalkan kecepatan transisi serangan balik dan kreativitas para pemain sayap untuk menciptakan ruang dan membongkar barisan pertahanan rapat Roma. Pengelolaan bola atau ball management menjadi kunci utama keberhasilan strategi ini. “Kontrol bola akan sangat penting. Jika kami sering melakukan kesalahan, kekuatan lawan akan bertambah, seperti yang terjadi ketika kami bertandang ke Bergamo,” jelas Allegri.

Perkembangan pemain muda juga menjadi fokus Allegri. Ia memuji gelandang muda Fofana yang semakin matang dalam peran box-to-box. Allegri menilai Fofana dapat menjadi elemen vital dalam menjaga keseimbangan tim, baik saat bertahan maupun membantu serangan. “Fofana berkembang sangat cepat, ia bisa sangat menentukan dalam dua fase permainan,” ungkapnya, menggarisbawahi pentingnya peran gelandang muda tersebut.


Ancaman dari Tim Tamu: Efisiensi Roma dan Magis Dybala

AS Roma tiba di San Siro dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, berkat performa konsisten mereka di bawah pelatih Gian Piero Gasperini. Tim tamu ini terkenal sangat disiplin, baru kebobolan empat gol sepanjang musim. Lini serang Roma juga tampil tajam, berkat kontribusi besar dari Paulo Dybala.

Allegri, yang memiliki pengalaman melatih Dybala saat di Juventus, tidak ragu memberikan pujian setinggi langit. Secara teknis, “Kita semua tahu kualitasnya. Ia tiba di Turin saat masih muda dan tumbuh menjadi pemain hebat,” kata Allegri. Ia mengakui Dybala memiliki rata-rata gol yang tinggi, mengerti cara bermain tim, dan selalu akurat saat melepaskan tembakan ke gawang. “Tidak mengherankan jika Roma saat ini memimpin klasemen liga,” tambahnya.

Selain Dybala, Roma juga diperkuat oleh kombinasi pemain berpengalaman dan berbakat. Kehadiran Soulé, Cristante, dan Pellegrini menjadikan Giallorossi tim yang sangat efisien dan terorganisir. Allegri mengakui bahwa menghadapi Roma bukanlah tugas yang mudah, terutama karena kemampuan mereka untuk mempertahankan intensitas dan kestabilan performa mereka sejak awal musim. Oleh karena itu, Milan harus menunjukkan performa terbaik mereka untuk membongkar pertahanan yang teruji ini.

Baca Juga : Arsenal di Jalur Tercepat Raih Gelar Premier League 2026


Misi Mentalitas dan Kebutuhan Tiga Poin Rossoneri

Milan kini berada di bawah sorotan tajam setelah dua hasil imbang terakhir yang menunjukkan kurangnya konsistensi. Posisi mereka di klasemen sementara rawan tergeser oleh tim lain. Menurut Allegri, laga melawan Roma ini belum tentu menjadi titik balik penentu musim. Namun, ia menekankan bahwa pertandingan ini adalah langkah yang sangat penting untuk memperbaiki arah tim. “Kami harus tampil maksimal dan meraih kemenangan agar semakin dekat dengan tujuan utama kami,” tegasnya.

Allegri juga menyoroti aspek mental yang harus dimiliki pemainnya. Ia secara khusus membahas Leao. Ia mengakui bahwa memahami mentalitas Leao adalah pekerjaan sulit. “Setelah tampil bagus di awal musim, cedera sedikit memperlambatnya. Sekarang ia mulai menunjukkan kemajuan lagi,” ungkap Allegri. Yang terpenting bagi Allegri adalah sikap mental Leao yang sudah kembali ke jalur yang benar, meskipun fisiknya belum mencapai 100 persen.

Dengan demikian, San Siro akan menjadi panggung untuk menguji mental juara Milan. Dengan mengandalkan kombinasi unik Nkunku dan Leao di lini depan, dan didorong oleh ambisi kuat untuk kembali ke jalur kemenangan, Rossoneri dituntut memberikan respons positif. Sebab, melawan Roma yang efisien, disiplin, dan memiliki Dybala yang mematikan, hanya tim yang fokus, determinasi, dan memiliki mentalitas pemenang yang berhak membawa pulang poin penuh. Kemenangan akan memberikan suntikan moral besar, sementara kekalahan dapat memperburuk krisis kepercayaan diri mereka.

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.