ANALISIS KELEMAHAN TERBESAR SETIAP PEMAIN MANCHESTER CITY

sportsbooks.live – Manchester City dikenal memiliki skuad yang fantastis dan di hari terbaik mereka, mampu mengalahkan hampir semua tim di dunia. Namun, hasil The Citizens belakangan ini sering diwarnai inkonsistensi. Hal ini terjadi karena, di balik semua talenta yang mereka miliki, terdapat kelemahan mencolok pada setiap pemain.

Berikut adalah analisis kelemahan terbesar yang dimiliki oleh para pemain kunci Manchester City, berdasarkan posisi mereka di lapangan.


🧤 Penjaga Gawang: Hilangnya Kontrol Lini Belakang

Masalah utama Manchester City dimulai dari posisi penjaga gawang, terutama dalam hal membangun serangan dari belakang.

  1. Donnaruma: Ahli Penyelamat, Lemah Pengumpan
    Gianluigi Donnaruma adalah shot-stopper elit dan sangat dominan di kotak penalti. Ia mampu menyelamatkan City di banyak kesempatan, terutama dalam mengantisipasi crossing dan set pieces.

Tetapi, kelemahan terbesarnya adalah keterampilan memainkan bola dan passing out from the back.

  • Hilang Kontrol: Karena Donnaruma tidak hebat dalam menendang dan mengumpan dari belakang, City kehilangan elemen kontrol.
  • Target Pressing: Lebih mudah bagi tim lawan untuk melakukan pressing terhadap City karena mereka tahu kiper akan cenderung menendang bola jauh ke depan (kick it up field).
  1. James Trafford: Kurangnya Pengalaman
    Penjaga gawang pelapis, James Trafford, memiliki kelemahan utama pada kurangnya pengalaman. Walaupun memiliki impian untuk menjadi kiper utama, dia kehilangan kesempatan untuk berkembang karena kedatangan kiper kelas dunia di depannya.

🛡️ Lini Belakang: Inkonsistensi Posisi dan Kecepatan

Di lini pertahanan, beberapa pemain kunci memiliki kelemahan yang membuat City rentan kebobolan.

  1. Matteas Nunes: Gelandang yang Dipaksa Jadi Bek Kanan
    Kelemahan terbesar Matteas Nunes adalah bukan seorang bek kanan alami; ia adalah gelandang tengah.
  • Kelemahan Defensif: Nunes cenderung menjadi liabilitas dalam bertahan (defensive liability), seringkali salah posisi, dan mudah dilewati (get beat) oleh winger lawan.
  • Inkonsistensi: Bermain di posisi yang bukan naturalnya menyebabkan inkonsistensi, meskipun ia tampil hebat saat maju ke depan.
  1. Guardio: Kualitas Serangan, Lemah di Pertahanan
    Guardio adalah bek tengah yang sangat baik, terutama dalam membawa bola dan mencetak gol (bahkan sempat menjadi salah satu pencetak gol terbanyak City).
    Namun, kelemahan mencoloknya adalah inkonsistensi dalam bertahan (his defending).
  • Posisi Buruk: Posisi Guardio terkadang benar-benar tidak tepat (completely off), ia sering diving in ketika seharusnya mundur, dan terlalu agresif dalam melakukan challenge.
  • Penyebab Kebobolan: Inkonsistensi ini menjadi salah satu alasan mengapa City kebobolan banyak gol.
  1. Ruben Diaz: Faktor Usia
    Kelemahan Ruben Diaz adalah faktor usia (age). Meskipun masih berstatus bek tengah kelas atas di hari terbaiknya, ia tidak lagi se-konsisten saat tahun 2023. Kakinya (his legs) sudah mulai menurun, yang berarti ia bisa saja kalah dalam duel.

Baca Juga : INTER MILAN BONGKAR KENYATAAN: Berprestasi Tinggi dengan Modal “Kemiskinan” Rp 500 Miliar!


⚙️ Lini Tengah: Keterbatasan Fisik dan Mobilitas

Lini tengah City dihuni oleh pemain cerdas, namun memiliki kelemahan fisik yang mulai terasa dampaknya di Liga Inggris.

  1. Bernardo Silva: Kehilangan Kecepatan
    Kelemahan Bernardo Silva adalah kecepatan dan atletisisme. Meskipun sangat cerdas dan pintar dalam menguasai bola, ia tidak pernah menjadi pemain tercepat.
  • Pace Menurun: Saat ini, ia menjadi sangat lambat (incredibly slow), dan kurangnya atletisisme ini menjadi isu besar karena sepak bola modern, terutama Premier League, semakin menuntut fisik.
  1. Nico Gonzalez: Kurang Atletis dan Mobilitas
    Nico Gonzalez, yang didatangkan untuk menjadi pelapis Rodri, memiliki kelemahan pada mobilitas dan atletisisme.
  • Sulit Mengcover Jarak: Ia bukan tipe pemain yang akan mengcover banyak jarak (cover a lot of distance).
  • Rentan Transisi: Saat melawan tim dengan permainan sangat langsung (very direct) yang menghukum City dalam transisi, Gonzalez tidak memiliki kecepatan (the legs) untuk menghentikan mereka secara konsisten.

⚽ Lini Serang: End Product dan Ketergantungan Supply

Di lini serang, masalah terletak pada efektivitas dan ketergantungan pada supply bola.

  1. Cherokee: Gerakan Tanpa Bola yang Malas
    Cherokee adalah pemain bintang dengan flair yang luar biasa saat menguasai bola. Namun, kelemahan satu-satunya adalah pergerakan tanpa bola (movement off the ball).
  • Kurang Bertahan: Work rate defensifnya dan kemampuan untuk membuat run saat tidak menguasai bola perlu ditingkatkan.
  • Cenderung Malas: Ia terkadang menjadi malas (lazy), terutama saat hanya menonton bola (ball watching).
  1. Phil Foden: Shoot Happy dan Pembuat Keputusan
    Meskipun Phil Foden bermain luar biasa, kelemahannya terletak pada pengambilan keputusan (decision-making).
  • Terlalu Suka Menembak: Ia terlalu “gembira menembak” (too shoot happy) dan tidak sabar untuk melepaskan tembakan.
  • Kurang Kreatif: Padahal, terkadang ia bisa menjadi creator yang lebih baik daripada terus-menerus menembak. Ia harus lebih konsisten dalam memilih kapan harus menembak dan kapan harus mengumpan.
  1. Erling Holland: Harus Diciptakan Peluang untuknya
    Erling Holland sedang menjalani musim yang luar biasa, namun kelemahan terbesarnya adalah ia harus diciptakan peluang untuknya.
  • Tidak Bisa Dribbling: Holland bukanlah tipe pemain yang bisa diberikan bola dan diharapkan menggiring bola melewati tiga atau empat pemain.
  • Rentan Hilang: Akibatnya, ia bisa saja hilang dari pertandingan (be taken out of matches) jika ia dijaga dengan ketat dan City tidak mampu mengirimkan bola kepadanya di area yang tepat.

Kelemahan Individual, Kekuatan Kolektif
Meskipun setiap pemain Manchester City memiliki isu atau kelemahan yang mencolok—mulai dari passing Donnaruma hingga ketergantungan supply Holland—pada hari terbaiknya, City tetaplah tim yang luar biasa bagus (incredibly good). Kelemahan individu ini hanya menjelaskan mengapa ada inkonsistensi sesekali dalam tim yang secara keseluruhan masih dominan.


Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.