Drama di London: Supir Bus Dipecat Karena Jersey Liverpool, Suporter Chelsea Mengamuk
sportsbooks.live – London, ibu kota Inggris, dikenal sebagai salah satu pusat sepak bola dunia dengan rivalitas klub yang sengit. Namun, bagi seorang pemuda bernama Isak (21), gairah terhadap klub favoritnya, Liverpool, harus dibayar mahal.
Dalam sebuah insiden yang cepat menjadi viral, Isak, yang sehari-hari bekerja sebagai supir bus, harus kehilangan pekerjaannya setelah mengemudikan busnya sambil mengenakan jersey Liverpool. Ironisnya, rute yang ia lalui hari itu membawanya langsung ke jantung basis penggemar Chelsea.
Insiden yang Salah Tempat, Salah Waktu
Insiden tersebut terjadi ketika Isak mengemudikan busnya dan secara kebetulan melewati area sekitar Stamford Bridge, kandang Chelsea FC, pada hari di mana klub tersebut sedang menjamu Liverpool dalam sebuah pertandingan besar
- Kerumunan Suporter Membakar Emosi
Rute Fatal: Isak dilaporkan lupa atau tidak menyadari bahwa rute busnya akan melewati stadion yang dipenuhi suporter Chelsea yang sedang bersemangat. - Reaksi Suporter: Melihat supir bus mengenakan jersey Liverpool di tengah kerumunan mereka, suporter Chelsea segera mengerumuni bus tersebut. Mereka berteriak (ejekan) dan mulai mengambil video serta foto Isak.
Momen ketika para suporter Chelsea meluapkan kekesalan mereka terhadap supir ber-jersey rival abadi itu terekam jelas dan menjadi pemicu viralnya berita ini.
Video Viral dan Konsekuensi Pemecatan
Foto dan video yang menampilkan Isak dengan jersey Liverpool saat bertugas segera viral di media sosial dan pemberitaan Inggris.
- Alasan Resmi dari Pihak Perusahaan
Berita Sampai ke Bos: Video yang tersebar luas itu akhirnya sampai ke telinga atasan Isak di perusahaan bus. - Pelanggaran Aturan Busana: Alih-alih membahas rivalitas klub, pihak perusahaan menjatuhkan keputusan pemecatan . Alasan yang diberikan adalah Isak dinilai telah melanggar aturan berbusana yang ditetapkan bagi supir saat bertugas.
Dengan demikian, niat Isak untuk menunjukkan dukungan terhadap klub kesayangannya berakhir dengan dipecat dari pekerjaannya, sebuah nasib tidak beruntung yang ia alami di usianya yang masih muda.
Baca Juga : Estevao Tampil Gila, Yamal Tenggelam di Panggung Eropa
Kesimpulan: Batas antara Gairah dan Profesionalisme
Kisah Isak menjadi pengingat keras tentang pentingnya profesionalisme dan kepatuhan terhadap aturan tempat kerja, terutama di tengah rivalitas olahraga yang intens. Di London, di mana persaingan klub seperti Chelsea, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur begitu terasa, tindakan sekecil apa pun dapat memicu reaksi publik yang masif.
Meskipun Isak mungkin hanya ingin menunjukkan dukungannya, insiden tersebut menunjukkan bahwa lingkungan kerja (terutama yang berhadapan langsung dengan publik) menuntut netralitas.
