Amorim Kejar Rekor 5 Kemenangan Beruntun MU Era Ten Hag

Sportsbooks.live – Suasana di Carrington, markas latihan Manchester United, kini dipenuhi optimisme yang sudah lama hilang. Di bawah arahan manajer barunya, Ruben Amorim, Manchester United tengah menunjukkan sinyal positif dan kebangkitan performa yang signifikan, terutama di kancah Premier League yang sangat kompetitif. Klub berjuluk Setan Merah ini sedang berada dalam tren kemenangan, membukukan tiga kemenangan berturut-turut di berbagai kompetisi, sebuah momentum yang mulai menarik perhatian para pengamat dan penggemar.

Pencapaian tiga kemenangan ini menempatkan Amorim di ambang menyamai rekor yang sempat diukir oleh pendahulunya, Erik ten Hag. Secara matematis, United hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menyamai torehan lima kemenangan beruntun yang terakhir kali mereka catat. Laju impresif ini bukan hanya sekadar angka, tetapi sebuah indikasi jelas bahwa struktur taktis dan mentalitas pemenang mulai tertanam kembali di Old Trafford, sekaligus memberikan harapan nyata bagi para penggemar yang telah lama mendambakan konsistensi.


Momen Puncak Era Ten Hag: Lima Kemenangan Anomali di Tengah Gejolak

Untuk memahami signifikansi dari target lima kemenangan beruntun yang kini dibidik Amorim, penting untuk melihat kembali konteks ketika rekor itu terakhir kali terjadi.

Periode lima kemenangan beruntun terakhir Manchester United terjadi pada musim 2023–2024, di bawah kepemimpinan Erik ten Hag. Momen kebangkitan singkat ini terwujud di awal tahun 2024, musim yang ironisnya penuh dengan kritik, inkonsistensi, dan tekanan manajemen. Lima kemenangan itu, alih-alih menjadi awal yang baru, justru terasa seperti anomali cerah di tengah badai gejolak performa.

Rangkaian kemenangan tersebut dimulai dari ajang Piala FA, saat United berhasil mengalahkan Newport County dengan skor 4–2, menegaskan fokus tim untuk mencari trofi domestik di tengah kesulitan liga. Momentum Piala FA tersebut kemudian diterjemahkan ke liga, di mana mereka menyapu bersih empat pertandingan Premier League secara beruntun.

Peran Sentral Rasmus Hojlund

Di masa itu, striker muda Denmark, Rasmus Hojlund, menjadi figur sentral dan katalis utama di balik rentetan kemenangan tersebut. Hojlund, yang sebelumnya sempat kesulitan mencetak gol di Premier League, menemukan sentuhannya dan mencetak gol dalam setiap kemenangan liga tersebut:

  • Wolves (Kemenangan dramatis)
  • West Ham (Kemenangan meyakinkan)
  • Aston Villa (Kemenangan penting tandang)
  • Luton Town (Kemenangan sulit lainnya)

Kontribusi Hojlund tidak hanya sekadar gol; ia memberikan titik fokus di lini depan yang memungkinkan pemain seperti Alejandro Garnacho dan Marcus Rashford bermain lebih efektif. Gol-golnya memberikan United tujuh poin vital yang mereka butuhkan untuk tetap berada dalam persaingan Eropa.

Sayangnya, catatan impresif itu terhenti di Old Trafford setelah mereka secara mengejutkan takluk dari Fulham. Kegagalan untuk memperpanjang rekor menjadi enam kemenangan menegaskan bahwa fondasi tim Ten Hag saat itu masih rapuh, sehingga catatan lima kemenangan beruntun itu menjadi pencapaian yang terakhir kali diraih oleh klub sebelum kedatangan Amorim. Itu adalah puncak performa yang tidak dapat dipertahankan, dan kini, Amorim memiliki tugas untuk membangun fondasi yang lebih stabil.


Taktik dan Mentalitas Baru: Era Ruben Amorim

Kini, setelah mendapatkan dukungan penuh dari pemilik saham minoritas baru, Sir Jim Ratcliffe, Ruben Amorim memiliki kesempatan emas untuk mengulang, bahkan melampaui, catatan tersebut, namun dengan pondasi yang tampak lebih kokoh.

Kemenangan terbaru United menunjukkan adanya perubahan mendasar, baik secara taktik maupun mentalitas:

1. Signifikansi Kemenangan Krusial

Kemenangan terbaru United atas lawan-lawan tangguh seperti Liverpool di laga tandang dan performa meyakinkan saat menundukkan Brighton sangatlah signifikan. Kemenangan atas Liverpool di Anfield, yang secara historis merupakan venue yang sulit bagi Setan Merah, memberikan dorongan mental luar biasa.

Lebih dari itu, kemenangan-kemenangan ini bukan hanya sekadar poin, tetapi juga simbol penting bahwa United mampu mengatasi “batu sandungan” historis mereka. Di bawah manajer sebelumnya, performa melawan tim enam besar sering kali menjadi titik lemah utama. Keberhasilan di bawah Amorim menunjukkan kemampuan tim untuk tampil di bawah tekanan dan mengamankan hasil saat dibutuhkan.

2. Filosofi Taktik Amorim: Kontrol dan Intensitas

Amorim dikenal dengan pendekatan taktisnya yang mengutamakan sistem berbasis tiga bek (sering kali 3-4-3 atau 3-4-2-1) yang menekankan pada penguasaan bola yang cepat, pressing tinggi, dan fleksibilitas peran.

  • Fleksibilitas Formasi: Amorim telah berhasil menerapkan sistem di mana para pemain, seperti Luke Shaw atau bek sayap lainnya, dapat beralih peran menjadi gelandang tambahan untuk menciptakan overload di lini tengah. Hal ini memberikan kontrol yang lebih besar dan stabilitas yang selama ini hilang dari lini tengah United.
  • Peran Pemain Kunci: Pemain sayap yang cepat dan memiliki kemampuan dribble yang baik sangat diuntungkan dalam skema ini. Selain itu, gelandang tengah dituntut untuk menjadi penghubung yang cepat antara lini belakang dan lini depan, memungkinkan transisi serangan yang lebih mulus dan efektif.
  • Intensitas Pressing: Amorim menghidupkan kembali intensitas pressing tinggi United. Timnya berusaha merebut bola segera setelah kehilangan, memanfaatkan turnover lawan di area berbahaya. Filosofi ini telah membuat United terlihat lebih terstruktur, terorganisir, dan, yang terpenting, lebih sulit dikalahkan.

Dampak Manajerial Sir Jim Ratcliffe dan INEOS

Kebangkitan di lapangan tidak terlepas dari perubahan struktural di ruang direksi. Dukungan penuh dari Sir Jim Ratcliffe dan Grup INEOS telah memberikan lapisan stabilitas yang sangat dibutuhkan. Meskipun pada awalnya kehadiran mereka menuai kritik karena lambatnya perubahan yang terlihat, keputusan untuk mempertahankan dan memberikan kepercayaan kepada manajer (Amorim) saat ini adalah kunci.

Ratcliffe, yang berfokus pada operasional sepak bola, memberikan Amorim ruang untuk bekerja tanpa tekanan politik berlebihan dari atas. Penolakan terhadap kebijakan transfer jangka pendek yang tidak berkelanjutan (misalnya, menolak merekrut pemain veteran dengan kontrak besar) menunjukkan fokus pada pembangunan fondasi jangka panjang. Dukungan ini memengaruhi moral di Carrington, membuat skuad merasa didukung dan diberi waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru.

Baca Juga : Analisis Taktik Milan vs Pisa Duel Strategi Dua Pelatih Italia


Jalur Menuju Lima Kemenangan dan Proyeksi Jangka Panjang

Dengan momentum yang terus tumbuh, dan posisi keenam di klasemen liga yang semakin menjanjikan, mencapai lima kemenangan beruntun akan menjadi pernyataan tegas mengenai awal era baru Manchester United.

Dua kemenangan yang dibutuhkan United untuk menyamai rekor Ten Hag akan diuji oleh jadwal pertandingan yang menantang. Jika Amorim berhasil memimpin timnya mencapai angka lima, hal ini akan memiliki implikasi besar:

  1. Pengamanan Posisi Eropa: Lima kemenangan beruntun akan memperkuat posisi United di enam besar, bahkan memberikan peluang nyata untuk menembus empat besar dan kembali ke Liga Champions musim depan—target minimum yang ditetapkan oleh manajemen baru.
  2. Validasi Filosofi Amorim: Rekor tersebut akan secara definitif memvalidasi pendekatan taktis Amorim dan membungkam keraguan yang mungkin muncul dari awal musim yang tidak konsisten. Ini akan memberikan dasar yang kuat baginya untuk membangun skuad yang benar-benar sesuai dengan visinya.
  3. Dampak Mental: Keberhasilan ini akan menanamkan keyakinan kolektif di antara para pemain, mengubah mentalitas tim yang sebelumnya mudah runtuh menjadi tim yang tahu cara memenangkan pertandingan sulit secara beruntun.

Meskipun demikian, tantangan di depan tetap besar. Liga Primer tidak pernah memberikan kemudahan. Amorim harus memastikan timnya mampu menjaga kebugaran, menghindari cedera pemain kunci (terutama di lini tengah dan pertahanan), dan mempertahankan intensitas pressing mereka sepanjang pertandingan yang padat.

Namun, satu hal yang pasti: dengan tiga kemenangan beruntun di tangan, Manchester United era Ruben Amorim sudah berada di jalur yang benar. Target lima kemenangan beruntun bukan lagi hanya sekadar ambisi statistik, tetapi merupakan simbol awal kebangkitan yang telah lama dinantikan di Old Trafford. Itu adalah langkah esensial untuk kembali menjadi kekuatan yang menakutkan, baik di Inggris maupun Eropa.

KLASEMEN LIGA INGGRIS (Update 28 Oktober 2025)

Comments (1)

  1. Fokus Barcelona Pulihkan Performa Lamine Yamal di Tengah Sorotan – Sportbooks

    […] Baca Juga : Amorim Kejar Rekor 5 Kemenangan Beruntun MU Era Ten Hag […]

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.